Hati-Hati! Dark Patterns Bisa Membuatmu Tanpa Sadar Mengklik Iklan!
Pernah nggak, tanpa sadar mengklik iklan atau bahkan membeli sesuatu yang awalnya nggak kamu niatkan? Hati-hati! Bisa jadi kamu terkena ‘Dark Patterns’!
Dalam dunia digital, banyak perusahaan menggunakan teknik manipulatif untuk mendorong pengguna melakukan tindakan tertentu, baik itu mengklik iklan, berlangganan layanan, atau membeli produk tanpa disadari. Teknik ini dikenal sebagai dark patterns.
Apa Itu Dark Patterns?
Dark patterns adalah trik desain manipulatif yang sengaja dibuat untuk membingungkan atau menyesatkan pengguna agar melakukan sesuatu yang menguntungkan pihak pengiklan atau penjual, tanpa disadari oleh pengguna. Teknik ini sering digunakan dalam dunia digital, terutama dalam iklan, e-commerce, dan aplikasi.
Dark patterns ditemukan oleh desainer UX (User Experience) Harry Brignull pada tahun 2010. Ia mendefinisikan dark patterns sebagai elemen desain yang dibuat dengan sengaja untuk mengecoh pengguna agar mengambil keputusan yang tidak mereka inginkan. Biasanya, dark patterns memanfaatkan kebiasaan pengguna yang terburu-buru, tidak membaca syarat dan ketentuan, atau kurang memperhatikan detail sebelum mengklik suatu tombol.

Jenis-Jenis Dark Patterns yang Sering Dijumpai
- Iklan yang Muncul Tiba-Tiba (Bait and Switch)
Pernah mengalami iklan kuota darurat yang tiba-tiba muncul di media sosial? Tanpa sadar, kamu bisa mengkliknya dan langsung berlangganan tanpa niat! Teknik ini memanfaatkan posisi jari pengguna yang biasanya sudah terbiasa mengklik di area tertentu, sehingga secara refleks mereka akan menekan tombol yang disediakan.
- Tombol ‘Batal’ yang Disamarkan
Beberapa aplikasi atau situs e-commerce sengaja membuat tombol batal atau keluar dengan warna samar atau ukuran kecil, sedangkan tombol ‘Beli’ atau ‘Langganan’ justru dibuat mencolok dengan warna terang dan besar. Ini dilakukan agar pengguna secara tidak sengaja memilih opsi yang menguntungkan si pemilik platform.
- Persetujuan Otomatis Berlangganan (Forced Continuity)
Saat menginstal aplikasi, terkadang ada opsi langganan premium yang sudah dicentang secara default. Kalau nggak teliti, bisa-bisa kamu kena tagihan bulanan tanpa sadar! Hal ini juga sering terjadi saat mencoba layanan gratis selama beberapa hari, di mana setelah masa uji coba berakhir, pengguna langsung dikenakan biaya tanpa ada peringatan yang jelas.
- Peringatan Palsu atau Menyesatkan
Beberapa situs menampilkan pop-up yang mengatakan “Komputer Anda Terinfeksi Virus!” agar kamu mengklik dan mengunduh aplikasi yang tidak perlu. Padahal, peringatan tersebut hanyalah taktik untuk memancing rasa takut pengguna agar segera mengambil tindakan tanpa berpikir panjang.
- Testimoni atau Review Palsu
Banyak situs e-commerce menampilkan ulasan produk yang direkayasa atau dibeli agar tampak positif. Ini bisa membuat calon pembeli percaya dan akhirnya membeli produk yang sebenarnya belum tentu berkualitas baik.
- Keranjang Belanja yang Disembunyikan Biayanya
Beberapa toko online menyembunyikan biaya tambahan (seperti pajak, biaya pengiriman, atau biaya administrasi) hingga tahap akhir transaksi. Taktik ini membuat pengguna merasa sudah berkomitmen untuk membeli sebelum menyadari bahwa harga akhir lebih mahal dari yang mereka kira.
Baca juga: Kenapa Iklan di Media Sosial Selalu Tahu Apa yang Kita Inginkan?
Dampak Dark Patterns pada Pengguna
Dark patterns tidak hanya membuat pengguna kehilangan uang, tetapi juga menurunkan tingkat kepercayaan terhadap perusahaan atau platform digital. Beberapa dampak negatif dari dark patterns meliputi:
- Kerugian finansial akibat langganan atau pembelian yang tidak disengaja.
- Kehilangan kontrol atas data pribadi, misalnya ketika pengguna tanpa sadar memberikan izin akses ke informasi sensitif.
- Ketidaknyamanan dan frustrasi, karena merasa telah ditipu oleh suatu layanan atau platform.
- Pengambilan keputusan yang tidak rasional, akibat terburu-buru dan tekanan psikologis dari desain manipulatif.
Cara Menghindari Dark Patterns
Agar tidak terjebak dalam taktik manipulatif ini, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Jangan langsung klik! Perhatikan baik-baik sebelum mengklik sesuatu, terutama yang muncul tiba-tiba.
- Baca dengan teliti. Pastikan kamu membaca semua detail sebelum menyetujui langganan atau pembelian.
- Gunakan pemblokir iklan. Ini bisa membantu mengurangi gangguan dari iklan yang manipulatif.
- Laporkan praktik curang. Jika menemukan dark patterns, laporkan ke platform terkait agar bisa ditindaklanjuti.
- Cek ulang sebelum checkout. Pastikan tidak ada biaya tersembunyi sebelum menyelesaikan transaksi.
- Gunakan kartu virtual untuk pembayaran online. Jika takut terkena tagihan tak terduga, gunakan kartu virtual yang bisa diatur limitnya atau dibatalkan kapan saja.
Regulasi dan Perlindungan Konsumen
Beberapa negara telah mulai mengambil tindakan terhadap dark patterns. Uni Eropa, misalnya, telah memberlakukan aturan ketat terkait privasi dan perlindungan konsumen melalui General Data Protection Regulation (GDPR). Di Amerika Serikat, Federal Trade Commission (FTC) juga mulai menindak perusahaan yang menggunakan dark patterns secara terang-terangan.
Di Indonesia sendiri, regulasi mengenai praktik dark patterns masih terbatas. Namun, pengguna dapat melaporkan tindakan yang merugikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Komisi Perlindungan Konsumen Indonesia (YLKI) jika merasa dirugikan oleh suatu layanan digital.
Kesimpulan
Dark pattern adalah teknik manipulatif yang banyak digunakan dalam dunia digital untuk memengaruhi keputusan pengguna tanpa mereka sadari. Dari iklan yang muncul tiba-tiba hingga langganan tersembunyi, banyak bentuk dark patterns yang dapat membuat kita tanpa sadar mengeluarkan uang atau memberikan informasi pribadi.
Sebagai pengguna digital, kita harus lebih waspada dan kritis terhadap setiap tampilan di layar. Selalu baca dengan teliti, gunakan fitur perlindungan seperti ad blocker, dan jangan ragu untuk melaporkan jika menemukan praktik curang.