Perbedaan Galvanil dan Galvanis serta Cara Membedakannya
Dalam dunia konstruksi maupun industri signage, pemilihan material logam sangat menentukan kualitas dan ketahanan produk. Dua bahan yang sering digunakan adalah galvanis dan galvanil. Sekilas keduanya terlihat mirip karena sama-sama merupakan baja yang dilapisi seng (zinc) untuk mencegah karat. Namun, jika diperhatikan lebih jauh, keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda.
Bagi Anda yang bergerak di bidang outdoor advertising, signboard, maupun letter sign, memahami perbedaan galvanil dan galvanis sangatlah penting. Salah memilih material bisa berdampak pada hasil akhir signage—mulai dari tampilan finishing hingga daya tahan terhadap cuaca.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang galvanil dan galvanis, mulai dari definisi, perbedaan utama, hingga cara mudah membedakannya. Dengan begitu, Anda bisa menentukan material mana yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

Apa Itu Galvanis?
Galvanis adalah baja atau plat besi yang dilapisi dengan seng (zinc) melalui proses hot dip galvanizing. Tujuannya adalah untuk melindungi baja dari karat dan korosi, sehingga lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.
- Ciri khas galvanis: permukaannya tampak kasar dengan pola seperti “bunga es” yang disebut spangle.
- Kelebihan: tahan karat, kuat untuk penggunaan luar ruangan.
- Kekurangan: sulit dicat, karena lapisan seng membuat cat tidak mudah menempel.
Biasanya galvanis digunakan untuk atap, pagar, tiang, konstruksi luar ruangan, dan material yang langsung terpapar hujan serta panas.
Apa Itu Galvanil?
Galvanil adalah baja atau plat besi yang dilapisi campuran seng (zinc) + besi (iron alloy) melalui proses annealing. Proses ini membuat lapisan seng lebih tipis dan menyatu dengan permukaan baja.
- Ciri khas galvanil: permukaannya lebih halus, rata, dan tampak polos tanpa pola spangle.
- Kelebihan: mudah dicat, hasil finishing lebih rapi, cocok untuk kebutuhan dekoratif.
- Kekurangan: ketahanan korosi lebih rendah dibanding galvanis.
Galvanil sering digunakan untuk bodi mobil, panel listrik, rangka ringan, dan terutama untuk bahan pokok letter sign karena mudah diberi finishing cat duco.
Perbedaan Utama Galvanis vs Galvanil
Aspek | Galvanis | Galvanil |
Lapisan | Seng (zinc) tebal hasil hot dip | Seng tipis + besi (annealing) |
Permukaan | Kasar, ada pola “spangle” (bunga es) | Halus, polos, rata |
Ketahanan | Sangat tahan korosi, cocok outdoor | Lebih rendah dari galvanis |
Pengecatan | Sulit dicat, cat mudah mengelupas | Mudah dicat, finishing halus |
Aplikasi | Atap, pagar, konstruksi luar ruangan | Letter sign, bodi mobil, panel listrik |
Cara Membedakan Galvanis dan Galvanil dengan Mudah
- Lihat Permukaan:
- Galvanis → ada corak “bunga es” (spangle).
- Galvanil → permukaan halus polos tanpa pola.
- Sentuh Teksturnya:
- Galvanis terasa agak kasar.
- Galvanil terasa lebih halus dan rata.
- Uji Pengecatan (opsional):
- Cat pada galvanis cenderung tidak menempel dengan baik.
- Cat pada galvanil menempel kuat dan lebih rata.
Kesimpulan
- Galvanis unggul dalam hal ketahanan karat → cocok untuk material outdoor & konstruksi.
- Galvanil unggul dalam hal kemudahan finishing → cocok untuk aplikasi dekoratif seperti letter sign, bodi kendaraan, dan panel interior.
Bagi industri signage, galvanil lebih sering dipakai karena hasil catnya halus dan tampilan huruf lebih estetik.