Brand Building vs Performance Marketing: Lebih Penting Mana?
Di tengah laju perkembangan bisnis yang sangat cepat, para pemasar dihadapkan pada dilema klasik: haruskah fokus membangun brand jangka panjang atau mengejar hasil cepat lewat performance marketing? Membangun brand yang kuat, dikenal luas, dan memiliki value yang tinggi tentu menjadi mimpi bagi semua marketer. Namun di era digital saat ini, banyak yang lebih condong kepada performance marketing karena sifatnya yang lebih terukur dan berdampak instan terhadap penjualan. Lantas, Brand Building vs Performance Marketing mana yang sebenarnya lebih penting?
Brand Building: Menanam Benih untuk Masa Depan
Brand building adalah proses membangun identitas, reputasi, dan persepsi positif tentang brand di benak konsumen. Tujuannya adalah menciptakan loyalitas, daya saing, serta willingness to pay yang lebih tinggi dari pelanggan. Konsumen rela membayar lebih bukan hanya karena kualitas produk, tapi juga karena nilai dan kepercayaan yang sudah tertanam terhadap brand tersebut.
Namun, membangun brand bukan perkara instan. Diperlukan konsistensi pesan, kualitas produk, komunikasi yang kuat, serta waktu yang tidak sebentar. Brand besar seperti Apple, Nike, atau Tokopedia tidak terbentuk dalam semalam. Mereka menanam investasi jangka panjang melalui storytelling, kampanye emosional, dan pengalaman pelanggan yang unggul.
Performance Marketing: Mesin Penjualan yang Terukur
Sementara itu, performance marketing adalah pendekatan pemasaran berbasis hasil langsung. Fokus utamanya adalah metrik seperti klik, konversi, ROAS (Return on Ads Spend), hingga akuisisi pelanggan. Performance marketing sangat populer karena:
- Cepat terlihat hasilnya
- Biaya bisa dikontrol
- Efisiensi tinggi
- Langsung berdampak ke revenue
Namun, pendekatan ini juga memiliki risiko: terlalu bergantung pada promosi, diskon, atau insentif jangka pendek. Akibatnya, brand value bisa terkikis, dan pelanggan menjadi sensitif terhadap harga. Begitu promosi berhenti, penjualan pun menurun.

Brand Building vs Performance Marketing: Tidak Harus Memilih Salah Satu
Daripada mempertanyakan mana yang lebih penting, pendekatan terbaik adalah menggabungkan keduanya secara strategis.
Keduanya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing:
| Brand Building | Performance Marketing |
| Membangun persepsi dan loyalitas jangka panjang | Menghasilkan penjualan dan lead jangka pendek |
| Membentuk nilai dan positioning brand | Mengukur dan mengoptimalkan konversi |
| Butuh waktu, konsistensi, dan narasi yang kuat | Butuh kecepatan, data, dan efisiensi |
| Cocok untuk produk utama (pareto) | Cocok untuk campaign spesifik dan promosi |
Baca juga: Panduan Membuat Marketing Plan untuk Bisnis
Menemukan Titik Keseimbangan
Untuk mencapai hasil maksimal, marketer perlu cerdas dalam menyeimbangkan kedua strategi ini. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan memetakan produk berdasarkan nilai dan perannya dalam portofolio bisnis.
- Produk pareto (produk andalan) bisa difokuskan dalam aktivitas brand building karena mewakili identitas utama perusahaan.
- Produk lainnya dapat diarahkan untuk performance marketing, seperti penawaran khusus, bundling, atau strategi diskon.
Namun perlu diingat, setiap aktivitas performance marketing tetap harus konsisten dengan brand story yang sedang dibangun. Jangan sampai strategi jangka pendek mengorbankan kepercayaan jangka panjang.
Kesimpulan
Baik brand building maupun performance marketing adalah dua komponen penting dalam strategi pemasaran modern. Keduanya ibarat dua sayap yang harus bergerak seimbang agar bisnis dapat terbang tinggi.
Fokuslah pada membangun brand yang kokoh dan bermakna, sambil tetap cerdas dalam memaksimalkan kinerja pemasaran jangka pendek. Dengan kombinasi yang tepat, bukan hanya pertumbuhan yang dicapai, tetapi juga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
