Berbagai Variasi Warna Neon
Neon adalah gas mulia yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pencahayaan dan reklame. Salah satu aspek menarik dari lampu neon adalah variasi warna Neon yang mencolok dan mudah dikenali. Namun, banyak orang mungkin bertanya-tanya, “Warna neon itu apa saja?”
Baca juga: Fungsi Sign System dan Berbagai Komponennya

Warna Dasar Neon
Secara alami, gas neon murni menghasilkan cahaya merah-oranye saat dialiri listrik dalam tabung hampa udara. Warna ini menjadi dasar untuk banyak lampu neon klasik yang sering kita lihat. Namun, variasi warna neon tidak hanya terbatas pada merah-oranye.
Variasi Warna Neon
Untuk menghasilkan warna-warna lain, gas neon sering dicampur dengan gas lain atau digunakan bersama dengan lapisan fosfor di dalam tabung. Berikut adalah beberapa warna neon yang populer:
Berikut adalah penjelasan yang lebih mendetail untuk setiap warna neon:
1. Merah-Oranye: Warna Alami Gas Neon
Gas neon murni, yang ditemukan dalam keadaan alami di atmosfer bumi, menghasilkan cahaya berwarna merah-oranye saat dialiri listrik. Ini adalah warna paling dasar dan klasik yang dihasilkan oleh lampu neon. Warna merah-oranye ini sangat khas dan menjadi salah satu ciri utama lampu neon yang pertama kali populer pada awal abad ke-20.
Proses pembentukan warna merah-oranye ini terjadi ketika elektron bergerak melalui gas neon yang berada dalam tabung vakum. Ketika elektron bertabrakan dengan atom neon, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya dengan panjang gelombang tertentu, yang dalam kasus neon adalah merah-oranye. Warna ini sering digunakan dalam signage, terutama untuk membuat tulisan yang menonjol di malam hari. Karena keunikan dan keterangannya, warna merah-oranye juga sering digunakan dalam peringatan atau tanda darurat.
2. Putih: Campuran Argon dan Merkuri dengan Lapisan Fosfor
Warna putih pada lampu neon tidak dihasilkan oleh gas neon murni, melainkan melalui kombinasi gas lain, yaitu argon dan merkuri. Ketika listrik dialirkan melalui campuran ini, gas argon dan merkuri menghasilkan cahaya ultraviolet yang tidak terlihat oleh mata manusia. Untuk membuatnya terlihat, lapisan fosfor putih di bagian dalam tabung digunakan, yang kemudian mengonversi cahaya ultraviolet menjadi cahaya putih yang cerah.
Lampu neon putih sangat populer dalam aplikasi yang memerlukan pencahayaan yang lebih alami atau netral, seperti dalam penerangan toko atau galeri seni. Warna putih sering dipilih karena kemampuannya untuk memberikan tampilan yang bersih dan profesional, serta menciptakan kontras yang baik dengan latar belakang yang lebih gelap.
3. Biru: Efek dari Gas Argon Murni atau Campuran dengan Fosfor Biru
Lampu neon biru biasanya dihasilkan dengan menggunakan gas argon murni atau campuran argon dengan merkuri, dikombinasikan dengan lapisan fosfor biru di dalam tabung. Seperti pada warna putih, gas argon dan merkuri menghasilkan cahaya ultraviolet, yang kemudian dikonversi menjadi cahaya biru oleh lapisan fosfor.
Biru adalah warna yang sering digunakan dalam signage untuk menciptakan kesan dingin, tenang, atau profesional. Warna ini juga sering dipilih dalam dekorasi karena kemampuannya untuk menciptakan suasana yang futuristik atau modern. Lampu neon biru dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari reklame bisnis hingga instalasi seni yang ingin menonjolkan kesan elegan atau misterius.
4. Hijau: Menggunakan Fosfor Hijau dengan Campuran Argon dan Merkuri
Warna hijau pada lampu neon dihasilkan melalui campuran argon dan merkuri yang dipasangkan dengan lapisan fosfor hijau. Proses ini mirip dengan cara menghasilkan warna biru, tetapi menggunakan jenis fosfor yang berbeda untuk menghasilkan cahaya hijau yang khas.
Hijau adalah warna yang sering diasosiasikan dengan alam, keamanan, dan keberlanjutan. Dalam konteks signage, warna hijau dapat digunakan untuk memberikan kesan ramah lingkungan atau untuk menarik perhatian pada informasi penting, seperti tanda keluar atau tanda keselamatan. Selain itu, lampu neon hijau juga populer dalam dekorasi musiman, terutama selama perayaan seperti Hari Natal.
5. Kuning: Hasil dari Fosfor Kuning dengan Argon dan Merkuri
Warna kuning dalam lampu neon dicapai dengan mencampurkan gas argon dan merkuri dengan fosfor kuning. Seperti warna-warna neon lainnya yang tidak alami, fosfor digunakan untuk mengubah cahaya ultraviolet menjadi cahaya yang terlihat dengan warna kuning cerah.
Warna kuning sangat mencolok dan sering digunakan dalam signage untuk menarik perhatian. Ini adalah warna yang sering dikaitkan dengan optimisme, kegembiraan, dan energi, sehingga sering digunakan dalam iklan dan promosi yang ingin memancarkan perasaan positif. Dalam konteks desain, lampu neon kuning juga bisa memberikan nuansa vintage atau retro, mengingatkan pada estetika tahun 1980-an.
6. Merah Muda (Pink): Kombinasi Neon dan Fosfor untuk Warna Cerah
Warna merah muda pada lampu neon biasanya dihasilkan melalui kombinasi gas neon dengan lapisan fosfor yang menghasilkan warna merah muda. Proses ini menciptakan warna yang lembut dan menarik, yang berbeda dari warna merah-oranye alami neon.
Merah muda adalah warna yang sering dikaitkan dengan keanggunan, romansa, dan feminitas. Oleh karena itu, lampu neon merah muda sering digunakan dalam dekorasi yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang hangat dan mengundang. Warna ini juga populer dalam signage yang ingin menonjolkan kesan modern dan chic, seperti pada butik atau kafe dengan tema tertentu.
7. Ungu: Penggunaan Fosfor Ungu atau Gas Helium
Warna ungu pada lampu neon dihasilkan melalui campuran gas argon dengan fosfor ungu atau dengan menggunakan gas helium. Dalam beberapa kasus, gas helium digunakan untuk menghasilkan cahaya ungu tanpa perlu lapisan fosfor tambahan.
Ungu adalah warna yang sering diasosiasikan dengan kemewahan, misteri, dan spiritualitas. Dalam desain signage, warna ini digunakan untuk menciptakan kesan eksklusif atau unik. Lampu neon ungu sering muncul di tempat-tempat seperti klub malam, galeri seni, atau toko-toko yang ingin menonjolkan identitas merek yang eksentrik dan tidak biasa.
8. Oranye: Variasi dari Merah-Oranye dengan Fosfor Tambahan
Warna oranye pada lampu neon merupakan variasi dari warna merah-oranye alami yang dihasilkan oleh gas neon murni. Untuk menciptakan warna oranye yang lebih cerah atau lebih tajam, fosfor oranye kadang-kadang digunakan di dalam tabung neon.
Oranye adalah warna yang cerah dan penuh energi, sering dikaitkan dengan kreativitas dan antusiasme. Lampu neon oranye digunakan dalam signage yang ingin menarik perhatian dengan cepat dan menciptakan kesan yang energik dan dinamis. Dalam konteks dekorasi, warna oranye juga bisa memberikan nuansa hangat dan ceria, membuatnya populer dalam pencahayaan acara atau instalasi seni.
Aplikasi Warna Neon
Lampu neon berwarna digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk reklame, dekorasi, dan seni cahaya. Neon yang berwarna cerah dan mencolok sering digunakan untuk menarik perhatian pada papan nama bisnis, toko, dan restoran. Selain itu, lampu neon berwarna juga digunakan dalam instalasi seni dan pencahayaan interior untuk menciptakan suasana yang unik.
Kesimpulan
Warna neon tidak terbatas pada merah-oranye saja. Dengan teknologi modern, neon dapat hadir dalam berbagai warna seperti putih, biru, hijau, kuning, merah muda, ungu, dan oranye. Setiap warna neon memiliki proses pembuatan yang unik, yang melibatkan penggunaan gas dan fosfor tertentu untuk menciptakan efek cahaya yang diinginkan. Variasi warna ini membuat lampu neon menjadi pilihan populer dalam berbagai aplikasi, mulai dari reklame hingga seni dan dekorasi.