Mengapa Digital Marketing dan OOH Harus Berjalan Bersama?
Di era digital yang berkembang pesat, bisnis berlomba-lomba untuk menerapkan strategi digital marketing yang efektif. Berbagai metode seperti iklan media sosial, SEO, SEM, Digital Marketing dan OOH menjadi pilihan utama untuk menjangkau audiens secara online. Namun, apakah bijak jika seluruh anggaran pemasaran hanya difokuskan pada platform digital?
Faktanya, brand besar—baik nasional maupun multinasional—telah menyadari bahwa mengandalkan digital marketing saja tidak cukup. Mereka mulai mengintegrasikan digital activation dengan OOH (out of home) advertising sebagai bagian dari strategi pemasaran yang lebih luas. OOH bukan hanya sekadar elemen pendukung, tetapi juga pondasi yang memperkuat strategi digital dan social marketing mereka. Kombinasi kedua metode ini menciptakan sinergi yang mampu meningkatkan efektivitas pemasaran secara signifikan.

Kekuatan OOH dalam Mendukung Digital Marketing
OOH advertising mencakup berbagai bentuk media luar ruang seperti billboard, videotron, transit ads (iklan di kendaraan umum), dan media lainnya yang dapat menjangkau audiens saat mereka berada di luar rumah. Berdasarkan riset, manusia menghabiskan sekitar 70% waktunya di luar rumah, dan 68% dari waktu perjalanan mereka digunakan untuk bermain gadget.
Artinya, ketika seseorang melihat iklan OOH yang menarik, mereka cenderung mencari informasi lebih lanjut melalui ponsel mereka. Sebagai contoh, billboard sebuah brand fashion di pusat kota dapat mendorong seseorang untuk langsung mencari produk tersebut di Instagram atau marketplace. Dengan demikian, OOH menarik perhatian secara langsung, sementara digital marketing memfasilitasi engagement dan interaksi lebih lanjut.
Baca juga: Strategi dalam Menggunakan Visual Marketing
Sinergi Dua Format Iklan: OOH dan Digital
Saat ini, banyak brand mengintegrasikan OOH dengan kampanye digital untuk menciptakan pengalaman pemasaran yang lebih kuat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kombinasi ini sangat efektif:
Meningkatkan Brand Awareness Secara Maksimal
OOH memberikan visibilitas tinggi di lokasi-lokasi strategis seperti jalan raya, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya. Sementara itu, digital marketing memperkuat pesan dengan konten online yang lebih interaktif. Ketika audiens melihat billboard sebuah brand dan kemudian menemukannya kembali di media sosial atau website, hal ini meningkatkan daya ingat dan kesadaran merek secara signifikan.
Mendorong Interaksi dan Engagement di Media Sosial
Iklan OOH yang menarik dapat memancing rasa penasaran audiens dan mendorong mereka untuk mencari informasi lebih lanjut. Sebuah kampanye OOH yang kreatif, seperti penggunaan QR code atau ajakan berinteraksi di media sosial, dapat meningkatkan engagement. Misalnya, kampanye billboard interaktif yang mengajak pengguna untuk membagikan foto di media sosial dengan hashtag tertentu dapat meningkatkan keterlibatan audiens secara organik.
Memperluas Jangkauan dan Frekuensi Paparan
Kombinasi OOH dan digital memastikan bahwa audiens melihat pesan iklan di berbagai channel, baik secara fisik maupun digital. Ketika seseorang melihat iklan di billboard dan kemudian melihat iklan yang sama dalam bentuk digital ads di media sosial atau Google, peluang mereka untuk mengingat dan bertindak atas pesan tersebut menjadi lebih besar. Ini memperkuat strategi pemasaran yang berbasis multi-channel.
Menjangkau Berbagai Segmen Audiens
Tidak semua orang aktif di media sosial atau mudah dijangkau dengan iklan digital. Beberapa orang menggunakan ad-blocker atau memiliki kebiasaan melewatkan iklan online. OOH membantu menjangkau segmen audiens yang sulit dijangkau melalui digital marketing, seperti mereka yang lebih banyak beraktivitas di luar rumah atau tidak selalu terhubung dengan internet.
Contoh Implementasi Sukses Sinergi OOH dan Digital Marketing
Banyak brand telah sukses mengintegrasikan OOH dan digital marketing dalam kampanye mereka. Berikut beberapa contoh penerapan strategi ini:
McDonald’s: Menggunakan billboard dengan tampilan visual sederhana yang mengarahkan pengguna ke lokasi restoran terdekat melalui aplikasi navigasi online.
Netflix: Kampanye promosi serial terbaru mereka sering kali menggunakan kombinasi billboard interaktif dan media sosial untuk menciptakan efek viral.
Nike: Menggabungkan iklan OOH di lokasi strategis dengan kampanye digital yang mengajak audiens untuk berpartisipasi dalam tantangan online.
Kesimpulan
Dalam dunia pemasaran modern, mengandalkan satu strategi saja bukanlah langkah yang bijak. Digital marketing dan OOH advertising memiliki keunggulan masing-masing yang dapat saling melengkapi. OOH menarik perhatian audiens di dunia nyata, sementara digital marketing memperkuat interaksi dan engagement di dunia online.
Mengombinasikan kedua strategi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas brand, tetapi juga menciptakan pengalaman pemasaran yang lebih efektif dan menyeluruh. Oleh karena itu, bagi bisnis yang ingin meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka, mengintegrasikan OOH dan digital marketing adalah langkah strategis yang harus dipertimbangkan.